
Jakarta, Beritasatu.com - Arab Saudi berencana meningkatkan produksi minyak di tengah-tengah melemahnya harga minyak belakangan ini. Hal ini berpotensi memperparah perang harga minyak antara Saudi dengan Rusia dan membuat pasar keuangan di seluruh dunia kembali terguncang.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak Saudi Aramco hari ini, Rabu (11/3/2020) mengatakan diminta Kementerian Energi Arab Saudi untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 13 juta barel per hari (bph) dari 12 juta bph.
Harga minyak mentah jenis WTI melemah 3,7 persen ke US$ 33,09 per barel, sedangkan jenis Brent turun 3,76 persen ke US$ 35,82. Bursa Amerika Serikat ikut kandas dihantam sentimen harga minyak. Indeks berjangka (futures) Dow Jones Industrial Average terkoreksi 2,68 persen (665) poin, S&P 500 futures turun 2,8 persen (80,25 poin) sedangkan Nasdaq futures turun 2,68 persen (223,25 poin).
Cailin Birch, ekonom Economist Intelligence Unit (EIU) mengatakan kepada CNBC, bahwa Saudi berusaha menekan AS dan Rusia, dua produsen minyak besar dunia.
"Saudi mengirim sinyal akan membanjiri pasar dengan minyak. Mungkin mereka berharap dengan demikian Rusia mau kembali ke meja negosiasi, atau membuat gelombang kebangkrutan dan pemangkasan investasi yang akan berdampak negatif terhadap produksi minyak shale di AS," kata dia.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan perusahaan-perusahaan minyak pada Rabu (10/3/2020). Mereka akan membahas apakah Rusia akan melanjutkan kerja sama dengan OPEC.
Sumber: CNBC.com
"kembali" - Google Berita
March 11, 2020 at 07:42PM
https://ift.tt/2Q4eyzm
Arab Saudi Akan Genjot Produksi, Harga Minyak Kembali Anjlok - Suara Pembaruan
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arab Saudi Akan Genjot Produksi, Harga Minyak Kembali Anjlok - Suara Pembaruan"
Post a Comment