
Jambi, Beritasatu.com - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Jambi yang mulai merangkak naik sejak akhir tahun lalu kini merosot kembali akibat virus corona. Penurunan harga TBS sawit di daerah itu untuk periode 6–12 Maret 2019 mencapai Rp 96,13/kilogram (Kg) atau 5,48 persen.
Sedangkan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) turun hingga Rp 451,8/Kg atau 5,74 persen. Penurunan harga TBS tersebut mencapai angka tertinggi selama satu tahun terakhir. Biasanya penurunan harga TBS sawit di daerah itu hanya berkisar 2–3 persen.
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Agus Rizal di Jambi, Jumat (6/3/2020) menjelaskan, merosotnya kembali harga TBS sawit di Provinsi Jambi dipengaruhi wabah virus corona (Covid-19) yang melanda dunia dua bulan terakhir, khususnya Tiongkok.
“Wabah virus corona yang melanda dunia membuat ekspor CPO Indonesia, termasuk Jambi ke Tiongkok dan negara lainnya terhenti. Kondisi demikian membuat harga CPO dan TBS sawit turun drastis,” katanya.
Dijelaskan, harga TBS sawit di Provinsi Jambi periode Jumat (6/3) – Kamis (12/3) untuk usia tanaman sawit 3–25 tahun turun antara Rp 76,36/Kg hingga Rp 96,13/Kg. Harga TBS sawit usia tanaman 3 tahun periode 6–12 Maret 2020 sebesar Rp 1.306,65/Kg atau turun Rp 76,36/Kg (5,52 persen) dibandingkan harga dua pekan sebelumnya sebesar Rp 1.383,01/Kg.
Kemudian harga TBS sawit usia tanaman 4 tahun turun dari Rp 1.464,05/Kg menjadi Rp 1.383,80/Kg atau turun Rp 80,25/Kg (5,48 persen). Harga TBS usia tanam 10–20 tahun turun dari Rp 1.754,84/Kg menjadi Rp 1.658,71/Kg atau turun Rp 96,13/kg (5,48 persen). Kemudian harga TBS sawit usia tanaman 20–24 tahun turun dari Rp 1.700,14/Kg menjadi Rp 1.607,10/Kg atau turun Rp 93,03/Kg (5,47 persen).
Menurut Agus Rizal, penurunan harga TBS sawit di daerah itu bakar berlanjut menyusul masih terhentinya ekspor CPO ke Tiongkok akibat virus corona. Untuk mencegah agar harga TBS sawit di Jambi tidak sampai anjlok ke angka Rp600/Kg seperti beberapa tahun lalu, pihaknya terus memperbaiki hubungan dagang dengan negara-negara importir CPO seperti India dan Malaysia.
“Selain itu kami juga kini mengupayakan agar Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi Nomor 19 Tahun 2019 tentang Kemitraan Petani Sawit dengan Pengusaha bisa diberlakukan. Hal ini penting agar pengusaha bisa menjamin stabilitas harga TBS sawit petani,” katanya.
Sementara itu, Jefri Situngkir (45), petani sawit Desa Bukit Baling, Kecamatan Sengeti, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi mengatakan, anjloknya kembali harga TBS sawit menyebabkan ekonomi keluarganya kembali merosot. Pendapatan keluarga Jefry Situngkar yang sempat meningkat dua kali lipat berkat naiknya harga TBS sawit sejak akhir tahun lalu kini merosot kembali.
“Sejak akhir tahun lalu hingga Januari lalu, kami sudah bisa menjual TBS sawit rata-rata Rp 1.100/Kg, naik dari harga tahun lalu Rp 700/Kg. Naiknya harga TBS sawit tersebut mendongkrak penghasilan keluarga saya hingga Rp 4 juta/bulan dari dua hektare kebun sawit. Tapi sekarang harga TBS sawit turun kembali, sehingga hasil penjualan sawit kami pun turun hingga 50 persen,” ujarnya.
"kembali" - Google Berita
March 06, 2020 at 04:28PM
https://ift.tt/3aDsPex
Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Kembali Merosot Akibat Virus Corona - Suara Pembaruan
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Kembali Merosot Akibat Virus Corona - Suara Pembaruan"
Post a Comment