KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 05.22 WIB.
Letusan Gunung Merapi tersebut memunculkan kolom abu vulkanik setinggi 6.000 meter dari kawah.
Akibatnya terjadi hujan abu tipis di beberapa lokasi di sekitar Gunung Merapi.
Terpantau, hujan abu terjadi di Boyolali, Klaten dan Sukoharjo.
Baca juga: Jadi Trending Topic, Berikut Catatan Erupsi Merapi di 2020
Menyikapi terjadinya hal itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan sebelum, selama dan sesudah hujan abu seperti dikutip dari laman Facebook resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB).
Lalu, apa yang harus dilakukan sebelum, selama dan sesudah hujan abu, serta yang tidak boleh dilakukan?
Sebelum hujan abu
- Tutup pintu dan jendela.
- Tempatkan handuk atau kain basah di ventilasi rumah (lubang-lubang dekat jendela & pintu).
- Lindungi peralatan elektronik.
- Putus pipa dan talang pembuangan air untuk mencegah abu menyumbat pipa dan biarkan air dan abu tersebar di sepanjang tanah.
- Jika Anda penderita penyakit pernapasan (bronkitis, asma, ISPA) tetaplah berada di dalam ruangan untuk menghindari abu.
- Jika Anda menggunakan sistem untuk mengumpulkan air hujan sebagai sumber air andan segera putuskan sambungan tangki sebelum jatuh abu.
- Persiapkan air dan makanan yang bersih dan mencukupi untuk hewan peliharaan dan ternak Anda.
- Jika Anda memiliki anak, ajari mereka tentang rencana darurat di sekolah maupun dirumah serta persiapkan mainan dan aktivitas yang mungkin dilakukan dalam ruangan.
Baca juga: Sampai Kapan Merapi Akan Terus Erupsi?
Selama hujan abu
- Jangan panik tetaplah tenang.
- Tetap berada di dalam ruangan.
- Jika berada di luar ruangan, carilah tempat perlindungan misalnya gedung maupun mobil.
- Gunakanlah masker, sapu tangan atau pakaian Anda untuk menutup mulut dan hidung.
- Jika peringatan akan abu gunung api disiarkan sebelum hujan abu. Pulanglah ke rumah Anda.
- Jika hujan abu terjadi ketika Anda sedang di luar rumah (kantor maupun bepergian), tetaplah untuk berada di dalam ruangan sampai hujan abu reda.
- Prioritaskan penggunaan telepon Anda untuk telepon gawat darurat.
- Selalu pantau media ataupun radio lokal untuk informasi tentang aktivitas gunung api.
- Jangan gunakan lensa kontak karena akan mengakibatkan kerusakan kornea.
- Jika terdapat abu di dalam air, biarkan mengendap terlebih dahulu. Gunakan air yang bersih dan tidak keruh.
Baca juga: Meski Meletus dan Berstatus Waspada, Merapi Masih Mandaliem
Sesudah hujan abu
- Pakailah masker sebelum membersihkan, jika tidak memiliki masker, gunakan kain yang dibasahi.
- Di lingkungan yang kering gunakan pelindung mata (kacamata) selama pembersihan.
- Basahi abu dengan mencipratkan air.
- Gunakan sekop untuk membersihkan sebagian endapan abu tebal (lebih dari 1 cm).
- Gunakan sapu untuk membersihkan abu dalam jumlah yang lebih sedikit.
- Buanglah abu di kantong plastik yang cukup kuat untuk menampung abu atau langsung ke truk jika ada.
- Berhubung hampir seluruh atap rumah/bangunan tidak akan kuat menyangga abu basah dengan ketebalan 10 cm, maka jagalah dan bersihkanlah atap bangunan dari tumpukan abu yang tebal.
- Abu gunung api sangatlah licin. Harap berhati-hati jika Anda memanjat atap bangunan.
- Talang dan saluran air akan dengan cepat tersumbat jika ada abu gunung api, maka segera bersihkan.
- Potonglah rumput hanya setelah hujan atau gerimis. Kemudian masukan ke dalam kantong sampah.
- Carilah informasi tentang pembuangan limbah abu gunung api ke instansi terkait.
- Lembabkan abu di halaman dan jalan-jalan untuk mengurangi suspensi abu.
- Gantilah pakaian yang telah dipakai di luar ruangan sebelum memasuki rumah atau bangunan.
Baca juga: 20 Februari 1979, Letusan dan Gas Beracun di Dieng Tewaskan 149 Orang
Yang tidak boleh dilakukan
- Abu jangan diberi air terlalu banyak karena akan membentuk massa yang keras sehingga akan lebih sulit untuk dibersihkan.
- Jangan membuang abu di taman atau di pinggir jalan.
- Jangan mengalirkan abu ke talang saluran air. Hal ini akan menyumbat saluran tersebut.
- Jangan berkendara di jalanan yang dipenuhi dengan abu, jika memang tidak diperlukan. Perlu diketahui bahwa abu gunung api dapat merusak kendaraan bermotor.
Baca juga: Keluarkan Awan Panas, Ini Letusan-Letusan Besar yang Pernah Terjadi di Merapi
"kembali" - Google Berita
March 03, 2020 at 11:54AM
https://ift.tt/38jWeZv
Merapi Kembali Erupsi, Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Hujan Abu - Kompas.com - KOMPAS.com
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Merapi Kembali Erupsi, Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Hujan Abu - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment