PALEMBANG, investor.id - Palembang Icon, salah satu mall yang dikelola Lippo Malls Indonesia, kembali menyelenggarakan pagelaran fesyen terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel), yaitu 'Palembang Fashion Week' (PFW) 2020 yang ketujuh kalinya dengan tema 'Young and Nature' pada 6-8 Maret 2020.
PFW pun disambut meriah oleh para fashionista dan masyarakat Sumsel. tidak hanya itu istri Gubenur Sumsel Herman Deru, Febrita Lustia, pun datang untuk menyaksikan koleksi dari para desainer kenamaan Sumsel pada Sabtu (7/3).
Di sela acara, Febrita mengatakan kehadiranya itu untuk mendukung Dewan Kerajinan dan Kesenian Daerah (Dekranasda) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan yang menampilkan motif Kawai Kanduk yang kali ini mengikuti ajang PWF. Serta, para desainer lokal dalam ajang PWF.
Febrita mengimbau dan mendorong Dekranasda kabupaten/kota lainnya untuk bisa ikut dalam gelaran yang diadakan setiap tahun ini. Sebab, PFW dapat menjadi ajang peningkatkan pengetahuan dikalangan Dekranasda dan para desainer lokal, terutama mengenaj apa saja kain-kain khas Sumsel yang akan diangkat untuk kedepannya.
"Dengan PFW, fesyen di Sumsel terutama pada kain-kain khas daerah kani inj mengalami perkembangan luar biasa. Karena PFW menjadi ajang berbagi pengetahuan mengeni apa saja yang tengah diangkat oleh para desianer," ungkapnya di Palembang Icon, Palembang, Sumsel, Sabtu (7/3).
Salah satu desainer kenamaan asal Sumsel yang memamerkan koleksinya dalam ajang PFW adalah Brilianto. Ia memilih untuk mengangkat tema 'Memboemi' yang dituangkannya pada 14 pakaian. Tema tersebut diartikannya sebagai ajakan kepada semua masyarakat untuk ingat bumi dengan segala isinya yang menjadi tempat manusia tinggal, sudah sepantasnya dijaga dan dirawat. Salah satunya adalah dengan mendaur ulang. Sedangkan cara yang ia lakukan adalah mendaur ulang kain sisa produksi koleksi di tahun sebelumnya, agar tidak menjadi limbah tekstil yang nantinya akan merusak lapisan bumi.
"Saya menggunakan kain sisa dari empat tahun ke belakang yang jumlahnya mencapai 20 karung. Kalau dibuang tentu saja ini akan menjadi limbah dan tidak bisa terurai oleh tanah. Untuk itu saya berfikiruntuk bisa menjadikan kain sisa ini sebagai koleksi pada tahun-tahun selanjutnya," jelas Brilianto.
Brilianto menjelaskan sesuai dengan tema ia pun memilih warna-warna bumi dalam koleksinya itu. Sebut saja warna hitam, coklat, dan putih. Sedangkan untuk detail pada koleksi kali ini digammbarkannya mengenai bencana kebakaran hutan di sumsel tahun silam, detail dengan tehnik slash yang menyerupai lapisan kulit bumi dan asap kebakaran hutan, sampai tehnik pleats pada Kain agar menyerupai kulit kayu yang terbakar, detail ini diharap dapat selalu membuat sadar dan ingat bencana tersebut jangan sampai terulang kembali.
"Kain perca dengan tehnik patchwork adalah kekuatan utama pada design ini, yang kami inovasikan dengan tehnik pleats untuk menimbulkan efek kerut dan lipatan pada kain," paparnya.
Lebih lanjut Brilianto mengatakan bahan yang digunakan di dominasi oleh linen dan viscose. Sedangkan tampilannya, koleksi tersebut diperuntukan untuk Lebaran. Hal ini karena koleksi ini juga dipwruntukan di hari besar keagamaan umat Muslim tersebut. Meski demikian, koleksi ini juga masih bisa digunakan diluar Lebaran, seperti ke kantor dan hangout. "Itu karena koleksi ini lebih mengusung konsep mix and match sehingga bisa digunakan dalam keseharian," tutupnya.
Sumber : Investor Daily
Berita Terkait
"kembali" - Google Berita
March 08, 2020 at 11:34AM
https://ift.tt/38wp3SK
Pelembang Fashion Week Kembali Digelar Ketujuh Kalinya - Investor Daily
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelembang Fashion Week Kembali Digelar Ketujuh Kalinya - Investor Daily"
Post a Comment