JAKARTA, KOMPAS--Orang yang telah sembuh dari Covid-19 ternyata bisa terinfeksi kembali, seperti ditemukan di China, Jepang dan Korea Selatan. Fenomena infeksi ulang ini membuat upaya penanganan Covid-19 menjadi lebiih kompleks.
Seperti diwartakan Kantor Berita Reuters, kasus baru Covid-19 di China daratan kembali bertambah 30 pada Sabtu (4/4/2020), atau naik dari 19 kasus di hari sebelumnya. Sementara itu, hingga Minggu (5/4/2020), total kasus infeksi di China daratan mencapai 81.669 atau nomor enam tertinggi di seluruh dunia, setelah Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis.
Selama ini kasus baru Covid-19 di China daratan hanya berkisar belasan orang, sebelum kembali naik dua kali lipat pada Sabtu. Komisi Kesehatan Nasional China, dalam pernyaaannya menyebutkan, 25 dari kasus terbaru tersebut melibatkan orang-orang yang masuk dari luar negeri. Sedangkan lima infeksi baru yang ditularkan secara lokal semuanya di provinsi pesisir selatan Guangdong.
Baca Berita Korona Terkini di Kompas.id, GRATIS
Harian Kompas berikan BEBAS AKSES untuk seluruh artikel di Kompas.id terkait virus korona.
Meskipun infeksi harian telah turun secara dramatis dari puncak epidemi pada bulan Februari 2020, ketika ratusan kasus baru dilaporkan setiap hari, China tetap tidak dapat sepenuhnya menghentikan infeksi baru. Hal ini disebabkan, terjadinya kasus impor oleh pasien tanpa gejala, yaitu oleh mereka yang memiliki virus dan dapat memberikannya kepada orang lain tetapi tidak menunjukkan gejala sakit.
China sejauh ini telah menutup perbatasannya untuk hampir semua orang asing. Namun, sebagian besar kasus impor ini melibatkan warga negara mereka sendiri yang baru kembali dari luar negeri. Munculnya kasus-kasus baru di China ini menguatkan kekhawatirkan mengenai bisa terjadinya reinfeksi atau infeksi ulang terhadap orang yang pernah terpapar sebelumnya.
Hasil studi
Sebuah studi oleh Jianghong An dari Shenzhen Third People’s Hospital, Shenzhen dan timnya terhadap pasien Covid-19 yang pulih di Kota Shenzhen, China bagian selatan juga menemukan bahwa 38 dari 262, atau hampir 15 persen dari pasien yang telah sembuh dan dipulangkan ternyata kembali positif saat di tes ulang.
Penelitian yang masih dalam proses pracetak ini menawarkan beberapa wawasan awal tentang potensi infeksi ulang. Disebutkan, sebanyak 38 pasien kebanyakan muda (di bawah usia 14) dan menunjukkan gejala ringan selama periode infeksi mereka. Para pasien ini umumnya tidak bergejala pada saat tes positif kedua mereka.
Penelitian Lan Lan dari Zhongnan Hospital of Wuhan University, China di JAMA Network edisi 27 Februari 2020 juga menyebutkan, empat pekerja medis yang sebelumnya telah pulih, ternyata saat dies lagi kembali positif dalam tes yang diulang tiga kali berturut-turut. Mirip dengan penelitian di Shenzhen, pasien tidak menunjukkan gejala dan anggota keluarga mereka tidak terinfeksi.
Di luar Cina, setidaknya dua kasus seperti itu juga telah dilaporkan di Jepang, termauk yang dialami satu penumpang kapal pesiar Diamond Princess, dan satu kasus juga dilaporkan di Korea Selatan. Ketiganya dilaporkan menunjukkan gejala infeksi setelah pemulihan awal, dan kemudian dites kembali sebagai positif.
"kembali" - Google Berita
April 06, 2020 at 08:59AM
https://ift.tt/2V62NtX
Pasien Korona Sembuh Ternyata Bisa Terinfeksi Kembali - kompas.id
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pasien Korona Sembuh Ternyata Bisa Terinfeksi Kembali - kompas.id"
Post a Comment