Peringatan ini disampaikan Graham Medley, ketua pemodelan pandemi pemerintah Inggris, karena ia menganggap pemerintah Inggris saat ini tengah terpojok menghadapi pandemi Covid-19.
Herd immunity adalah kekebalan imun dari sekelompok orang yang terbentuk ketika sebagian besar komunitas itu sudah terinfeksi virus. Dengan cara itu, virus akan kesulitan menemukan inang yang rentan hingga akhirnya bisa menghentikan wabah.
Namun, konsep ini justru dinilai mengerikan karena virus akan terus dibiarkan menginfeksi dan menewaskan sejumlah orang terlebih dahulu. Para ahli bahkan memperkirakan butuh 60-70 persen orang yang terinfeksi untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Usulan ini kembali ditawarkan setelah pemerintah Inggris dianggap tak memiliki strategi jalan keluar yang jelas.
"Membiarkan orang-orang terinfeksi virus dengan cara yang kurang mematikan," tuturnya kepada The Times.
Selain itu, pemberlakuan lockdown berkepanjangan menurutnya bakal memberi pengaruh yang ekonomi lebih menyengsarakan ketimbang virus itu sendiri.
"Maksud saya bukan ekonomi secara keseluruhan , tapi pendapatan dari orang-orang yang bergantung pada upah harian (berkelanjutan) dan anak-anak mereka," jelasnya.
"Selain itu hal ini juga memengaruhi kesehatan mental terkait kekerasan rumah tangga dan anak-anak, serta kekurangan makanan."
Sehingga, ia berargumen pemerintah Inggris harus mempertimbangkan kembali strategi herd immunity. Sebab, lockdown berpengaruh juga pada peningkatan pengangguran.
menurutnya pemerintah perlu menghadapi risiko antara menyengsarakan warga muda atau tua. Pasalnya, Covid-19 punya efek lebih mematikan bagi orang tua. Meski tak menutup kemungkinan korban tewas berasal dari kelompok umur yang lebih muda.
Permintaan ini datang setelah tingkat kematian Covid-19 di Inggris terus naik. Pada Jumat (3/4) 637 pasien positif tewas sehingga total 3.939 orang tewas. Data pada Rabu (1/4) 25 ribu orang di Inggris dinyatakan positif. Berdasarkan data Badan Layanan Kesehatan Inggris, warga termuda yang tewas adalah seorang balita berusia lima tahun.
Lebih lanjut, Professor Medley, dari Higinitas dan Penyakit Tropis dari London School juga khawatir setelah masa lockdown selesai pun bakal terjadi wabah gelombang kedua. Penyebaran infeksi kembali terjadi setelah orang-orang kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasa.
"Masalahnya dengan strategi yang diterapkan banyak negara ini, mereka tidak memikirkan dalam beberapa bulan ke depan," jelasnya kepada majalah The Atlantic, seperti dikutip The Independent.
Ide herd-immunity ini juga didukung oleh Menteri Kesehatan Matt Hancock. Ia bersikeras herd immunity telah terbukti secara saintifik, bukan sekedar strategi.
Meski demikian, Perdana Menteri lantas tetap memberlakukan lockdown sebagian dengan menutup pub dan restauran. Kebijakan ini diikuti dengan lockdown nasional pada 24 Maret.
Pada Jumat (3/4) Hancock memperkirakan puncak wabah Covid-19 akan terjadi sekitar Paskah dengan seribu kematian dalam sehari. Pemerintah pun memperingatkan warga untuk tidak keluar rumah akhir pekan ini ketika cuaca Inggris sudah mulai menghangat. (eks)
"kembali" - Google Berita
April 05, 2020 at 06:03AM
https://ift.tt/348mZQc
Pejabat Inggris Kembali Desak Terapkan Herd Immunity - CNN Indonesia
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pejabat Inggris Kembali Desak Terapkan Herd Immunity - CNN Indonesia"
Post a Comment