Xavi menganggap keberuntungan Madrid di kompetisi Eropa tidak dimiliki Barcelona. Dalam empat musim terakhir Barcelona selalu gagal melangkah ke final Liga Champions setelah dikalahkan Atletico Madrid, Juventus, AS Roma, dan Liverpool.
Kali terakhir Barcelona menjadi juara Liga Champions pada 2015 saat mengalahkan Juventus. Sementara Madrid merebut empat gelar Liga Champions sepanjang 2014 hingga 2018."Di Liga Champions lebih sulit untuk melihat Barcelona sebagai favorit juara. Barcelona hanya mampu juara ketika mereka benar-benar superior dibanding rival. Barcelona tidak bisa mengandalkan keberuntungan sejarah seperti klub lain," ujar Xavi dikutip dari Football Espana.
![]() |
"Apa klub yang saya bicarakan Real Madrid? Ya. Tapi klub lain juga punya keberuntungan. Barcelona beruntung di Stamford Bridge [lawan Chelsea, 2009] ketika [Andres] Iniesta mencetak gol saat kami tampil dengan 10 pemain dan tidak punya shot on goal. Itu beruntung," ujar Xavi.
Barcelona sebenarnya sudah mengeluarkan banyak uang di bursa transfer demi kembali menjadi juara Liga Champions, seperti membeli Philippe Coutinho hingga Ousmane Dembele. Namun, hingga kini klub asal Catalunya itu tidak pernah menjadi juara sejak 2015.
"Barcelona harus benar-benar mendominasi untuk menjadi juara. Sejarah menunjukkan Barcelona menjadi juara ketika mereka tampil jauh lebih baik daripada lawan-lawan," ujar Xavi. (har/sry)"kembali" - Google Berita
April 16, 2020 at 05:03AM
https://ift.tt/34CgFkf
Xavi Kembali Panaskan 'Perang' Barcelona vs Real Madrid - CNN Indonesia
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Xavi Kembali Panaskan 'Perang' Barcelona vs Real Madrid - CNN Indonesia"
Post a Comment