Search

Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar poundsterling menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) di awal perdagangan sesi Eropa Selasa (7/1/2020). Parlemen Inggris kembali dari masa reses pada hari ini, dan akan melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau yang dikenal dengan Brexit.

Para pelaku pasar saat ini lebih berfokus pada pembahasan RUU Brexit daripada ketegangan anatara Amerika Serikat (AS) dengan Iran. Dampaknya, poundsterling menguat pada Senin (6/1/2020) kemarin akibat harapan segera selesainya proses Brexit.

Pada pukul 15:40 WIB, poundsterling diperdagangkan di level US$ 1,3203, menguat 0,27% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Senin kemarin, mata uang negeri John Bull ini menguat 0,62%.

Parlemen Inggris terdiri dari House of Commoms dan House of Lords. House of Commons akan membahas RUU Brexit selama tiga hari hingga Kamis nanti, kemudian akan diserahkan House of Lords.

Jika pembahasan tersebut berjalan lancar dan pada akhirnya disahkan, maka Brexit akan dilakukan pada 31 Januari atau bisa lebih cepat lagi. Masa transisi perceraian Inggris dari Uni Eropa akan berlangsung hingga 31 Desember. Dalam masa transisi tersebut, Inggris masih dalam satu wilayah pabean dengan Uni Eropa tetapi tidak lagi terlibat dalam urusan politik.

Selama masa transisi itu juga, Inggris akan merundingkan perjanjian dagang baru dengan Uni Eropa.

Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson berencana untuk mencapai kesepakatan perdagangan bebas dengan Uni Eropa, begitu juga dengan AS dan negara-negara lainnya sebelum masa transisi tersebut berakhir. PM Johnson juga optimistis hal tersebut akan tercapai, sehingga masa transisi tidak akan lebih dari 31 Desember 2020.

PM Johnson akan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa yang baru Ursula von der Leyen pada hari Rabu di Inggris. Pertemuan kedua tokoh ini akan memberikan gambaran awal bagaimana perundingan dagang kedua belah pihak akan berlangsung.

Tanda-tanda cairnya kedua belah pihak akan memicu optimisme proses Brexit akan segera berakhir dengan kesepakatan dagang, bukan dengan hard Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apapun.

Optimisme tersebut dapat memicu penguatan tajam poundsterling. Empat bank investasi ternama memprediksi poundsterling akan berjaya di tahun ini.
JPMorgan Chase & Co menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,33 pada semester pertama 2020, dan Goldman Sachs melihat peluang mata uang Inggris ini berada di level US$ 1,35 dalam beberapa bulan ke depan. Sementara, Bank of America Merrill Lynch memprediksi poundsterling menguat ke level US$ 1,39 di akhir tahun 2020.

Selain itu Bank Morgan Stanley merekomendasikan beli (posisi long) bagi poundsterling sebagai salah satu dari 10 trading terbaiknya di 2020. Morgan Stanley menargetkan poundsterling berada di level US$ 1,4 di akhir kuartal I-2020.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/pap)

Let's block ads! (Why?)



"kembali" - Google Berita
January 07, 2020 at 05:36PM
https://ift.tt/39PhqZ9

Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang? - CNBC Indonesia
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Parlemen Inggris Kembali dari Reses, Pound Siap Terbang? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.