Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) bulan ini memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan BI 7 days repo rate di level 5%. Meski begitu, BI memberikan sinyal bahwa ada ruang untuk penurunan suku bunga lagi tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan, semua kebijakan BI saat ini cenderung akomodatif terhadap makroprudensial hingga pendalaman pasar. BI juga lebih memilih untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
"Oleh karena itu kebijakan moneter tetap akomodatif sejalan dengan inflasi yang terjaga, neraca pembayaran surplus dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi," tuturnya di gedung BI, Jakarta, Kamis (23/1/2020).
BI sendiri menilai siklus ekonomi Indonesia sudah melewati batas terendah dan terus meningkat. BI yakin pada 2019 pertumbuhan ekonomi RI berada di level 5,1% dan di tahun ini diproyeksikan tumbuh di kisaran 5,1-5,5%.
Selain itu inflasi juga dipercaya masih terjaga di level rendah. Pada 2019 BI mencatat inflasi IHK 2,72% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi 2018 sebesar 3,13%.
Mempertimbangkan kondisi itu, Perry mengatakan masih ada ruang untuk menurunkan suku bunga acuan tahun ini. Namun peluang itu belum tentu digunakan oleh BI, mengingat BI memiliki dua kebijakan moneter lainnya seperti injeksi likuiditas dan operasi moneter.
"Kalau ditanya ada ruang penurunan suku bunga? iya. Tapi apakah BI akan menggunakannya? nanti dulu, kami pertimbangkan. Mungkin lebih cocok likuiditas. Kami akan update terus," tutupnya.
Simak Video "Hati-hati! Uang Mahar Nikah Jangan Dilipat"
[Gambas:Video 20detik]
(das/fdl)
"kembali" - Google Berita
January 23, 2020 at 04:47PM
https://ift.tt/36kuK58
BI Beri Sinyal Suku Bunga Bisa Kembali Turun - detikFinance
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI Beri Sinyal Suku Bunga Bisa Kembali Turun - detikFinance"
Post a Comment