Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti menyatakan, hingga saat ini Kemenhub belum bisa memastikan kapan pesawat Boeimg 737-8 MAX beroperasi kembali.
Hal ini dikarenakan fitur Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang tertanam di pesawat jenis tersebut masih diperbaiki oleh Boeing yang selanjutnya akan disertifikasi oleh Federal Administration Aviation (FAA).
"Kemarin pada waktu pertemuan di Montreal (Kanada) September kemarin diinfokan bahwa FAA akan selesai mensertifikasi akhir September, tapi sampai sekarang belum ada info. Waktunya kapan kami tidak bisa beri jawaban," ujar Polana di Gedung Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU), Jumat (01/11/2019).
Polana menambahkan, Boeing sendiri mengaku sudah menyelesaikan proses perbaikan MCAS tersebut. Bila sudah disertifikasi oleh FAA pun, Kemenhub masih menunggu hasil sertifikasi dari otoritas penerbangan sipil lain.
"Dalam hal ini, Transport Canada, EASA dan ANAC Brazil," ujarnya.
Sebelumnya, Kemenhub telah memerintahkan pelarangan terbang (grounded) pesawat Boeing 737-8 MAX di seluruh maskapai setelah kecelakaan Ethiopian Airlines beberapa waktu lalu, sesuai dengan Continues Airworthinnes Notification to the International Community (CANIC). Pesawat digrounded secara resmi pada 13 Maret 2019.
Ahli Ramal Boeing 737 MAX Baru Bisa Terbang Lagi di 2020
Belum mengudara kembali sejak Maret lalu, banyak ahli yang memperkirakan jika Boeing 737 MAX akan mendapatkan izin terbang kembali pada 2020.
Dilansir dari laman Fox4, meskipun menurut Fort Worth Boeing akan terbang pada November, ternyata pihak FAA mengatakan proses grounding akan tetap berlangsung hingga perayaan Natal mendatang.
Ini berarti, pada musim liburan Natal nanti Boeing masih belum juga mendapatkan izin terbangnya dari para penguji.
Padahal sebelumnya, pihak United Airlines mengatakan Boeing dapat kembali mengudara pada awal November namun sayangnya hal tersebut harus dibatalkan.
Pada pekan lalu, American Airlines mengatakan, "Pembaruan perangkat lunak yang telah dilakukan Boeing, serta pelatihan baru yang dikembangkan akan membuat mereka mendapatkan sertifikasi ulang pada tahun ini,"
Hingga saat ini, Boeing telah mengusulkan dan mulai melakukan perbaikan sistem perangkat lunak kontrol penerbangan. Namun sayang, sistem perangkat lunak ini harus diperbaiki kembali setelah diuji coba oleh simulator.
FAA mengatakan belum mendapatkan jadwal terbaru mengenai perpanjangan proses grounding dari 737 MAX itu sendiri.
Belum diizinkannya Boeing untuk mengudara kembali berarti akan mempengaruhi naiknya harga tiket pesawat. American Airlines memperkirakan pembatalan tiket 737 MAX hingga Agustus ini akan menelan biaya hingga USD 350 juta atau Rp 4,8 triliun (Kurs USD 1 = Rp 13.950).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
"kembali" - Google Berita
November 01, 2019 at 12:45PM
https://ift.tt/2pm5zzK
Kemenhub Tak Bisa Pastikan Boeing 737-8 MAX Kembali Terbang - Liputan6.com
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemenhub Tak Bisa Pastikan Boeing 737-8 MAX Kembali Terbang - Liputan6.com"
Post a Comment