Merdeka.com - Loyalis Airlangga Hartarto mengungkit ucapan Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang tidak akan bersaing lagi dengan Airlangga memperebutkan kursi ketua umum. Namun belakangan, Bamsoet disebut bakal maju kembali jadi ketum di pertarungan Munas Golkar.
Merespons itu, Wakorbid DPP Partai Golkar, Darul Siska, menjelaskan ucapan Bamsoet merupakan sikap pribadi. Namun, kader Golkar tetap menginginkan dia maju sehingga Bamsoet tidak bisa menolak.
"Jadi Pak Bambang maju itu didorong keinginan kuat oleh pimpinan partai di tingkat Provinsi, Kabupaten dan kota, nah beliau kalau didorong begitu kan diminta tanggung jawab," kata Darul saat dihubungi merdeka.com, Minggu (2/11).
Darul menyebut, bahwa kader tak ingin Bamsoet hanya ingin menjadi ketua MPR. Justru kader juga mau Bamsoet mengurus partai beringin.
"Masa anda (Bamsoet) mau jadi ketua MPR karena Golkar, terus disuruh mengurus Golkar tidak mau. Kira-kira begitulah dasar pertimbangannya, sekarang Pak Bambang gak bisa menolak kalau ada permintaan dari bawah bahwa dia maju memimpin Golkar," tegasnya.
Menurut Darul, Bamsoet kembali maju bukan keinginan pribadi. Tetapi, melalui dorongan kuat arus bawah Golkar. Dia mengatakan, ucapan Bamsoet soal tidak ada lagi persaingan Ketum bukan mewakili keinginan kader.
"Begini, itu kan (ucapan Bamsoet) pribadi dia tidak akan maju, tapi bagi seorang politisi, seorang tokoh kepentingan pribadi itu dia kalahkan apabila ada kepentingan lebih besar, jadi bukan soal plin plan, bukan tidak konsisten kepada omongannya," tuturnya.
Darul kemudian mengutip pepatah yang menyebut 'pengabdian anda di partai berakhir, di kala pengabdian anda kepada negara dimulai bagi seorang negarawan'. Menurutnya, pepatah itu cocok untuk Bamsoet sekarang.
"Nah ini kepentingan pribadi juga harus berakhir di kala kepentingan partai meminta dia (Bamsoet) untuk menjadi ketua umum," pungkasnya.
Sebelumnya, Loyalis Airlangga Hartarto menyinggung integritas Bambang Soesatyo yang disebut bakal kembali maju sebagai Ketua Umum di Munas Golkar. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan integritas seorang pemimpin diukur dari kesamaan ucapan dan perbuatan.
"Salah satu integritas yang harus ditunjukkan seseorang yaitu kesamaan antara apa yang pernah dikatakan dengan apa yang akan dilakukan. Apa yang pernah diucapkannya tentu akan selalu dipegang," kata Ace kepada merdeka.com, Kamis (31/10).
Ace menyebut pihaknya tidak ambil pusing dengan manuver Bamsoet kembali menantang Airlangga di Munas. Kubu Airlangga menyebut ucapan Bamsoet usai terpilih menjadi Ketua MPR akan selalu diingat oleh kader Golkar.
"Bagi saya kita serahkan saja kepada para kader Partai Golkar untuk menilai kualitas seseorang. Apa yang pernah disampaikan Pak Bamsoet pasti akan selalu diingat. Setidaknya pernah disampaikan di media dan publik. Kita percayakan kepada masyarakat untuk menilai," tegas dia.
Usai resmi terpilih menjadi Ketua MPR 2019-2024, Bamsoet pernah menyatakan tidak ada lagi persaingan untuk posisi ketua umum dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar. Dia menyebut akan mendukung Airlangga di Munas.
"Saya ingin mengatakan bahwa tidak ada lagi persaingan, kita sudah bersatu, tidak ada persaingan," kata Bamsoet. [lia]
"kembali" - Google Berita
November 02, 2019 at 06:31PM
https://ift.tt/2NyqveD
Golkar: Bamsoet Kembali Maju Caketum Bukan Keinginan Pribadi, Tapi Dorongan Kader | merdeka.com - merdeka.com
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Golkar: Bamsoet Kembali Maju Caketum Bukan Keinginan Pribadi, Tapi Dorongan Kader | merdeka.com - merdeka.com"
Post a Comment