KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia mengalami penurunan pada transaksi Jumat (23/11). Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi US$ 1.462,97 per troy ounce pada pukul 13.21 waktu New York. Sementara, harga kontrak emas berjangka tak mengalami perubahan di posisi US$ 1.463,60 per troy ounce.
Penurunan emas terjadi seiring penguatan dollar AS dan surat utang AS setelah data menunjukkan tingkat produksi manufaktur dan aktivitas jasa Amerika mengalami kenaikan sehingga membatasi permintaan untuk si kuning.
Data Reuters memperlihatkan, berdasarkan hasil survei mengenai purchasing managers, tingkat produksi manufaktur AS mengalami kenaikan tercepat dalam tujuh bulan terakhir pada November. Sementara, aktivitas jasa juga naik lebih tinggi dari prediksi.
"Positifnya data di AS semakin memperkuat interpretasi bahwa The Federal Reserve akan menahan segala sesuatunya di sini, hingga beberapa pertemuan ke depan," jelas Ryan McKay, commodity strategist TD Securities kepada Reuters.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Gagal untuk Terus Berada Di Jalur Kenaikan Mingguan
"Itu artinya suku bunga (surat utang AS) dan dollar akan terus bergerak menguat, yang akan menekan emas," tambahnya.
Bank sentral AS memang telah menekankan bahwa mereka akan tetap menahan suku bunga acuan hingga ekonomi mengalami penurunan.
"Kecemasan mengenai perang dagang yang berkepanjangan sepertinya mulai memudar karena market mulai menerima adanya kemungkinan tidak akan ada kesepakatan yang akan tercapai dalam beberapa bulan ke depan," papar Silver Bullion sales manager Vincent Tie kepada Reuters.
Baca Juga: Jelang tengah hari, rupiah di pasar spot melemah 0,05%
Tie menambahkan, "Saya meyakini katalis terbesar yang mempengaruhi volatilitas harga emas saat ini adalah aksi The Federal Reserve untuk memperluas balance sheet mereka sekali lagi."
Harga emas memang kerap dipertimbangkan sebagai safe haven saat terjadi ketidakpastian politik dan ekonomi. Di sepanjang tahun ini, harganya sudah melonjak hingga 14%. Ini bisa menjadi kenaikan terbaik dalam sembilan tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah isu perang dagang antara AS dengan China.
Baca Juga: Emas bertahan stabil di level US$ 1.464,81 di tengah keraguan kesepakatan AS-China
Presiden AS Donald Trump mengatakan, kesepakatan dagang dengan China sudah sangat dekat dan dia juga menegaskan dia mendukung rakyat Hong Kong dan Presiden China Xi Jinping, di tengah masifnya aksi protes di kawasan tersebut.
"Market sudah memasukkan biaya (price in) dari kemungkinan penundaan kesepakatan dagang. Situasi ini sangat tidak stabil sehingga sangat membuat frustasi," papar Edward Moya, senior market analyst OANDA.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"kembali" - Google Berita
November 23, 2019 at 05:41AM
https://ift.tt/2KNi6n2
Harga emas kembali di jalur merah, ini faktor penyebabnya - Kontan
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga emas kembali di jalur merah, ini faktor penyebabnya - Kontan"
Post a Comment