Sekelompok anak yatim piatu dari Inggris yang terjebak dalam perang di Suriah, baru saja kembali ke negara asalnya.
Anak-anak yang berasal dari satu keluarga ini adalah warga negara Inggris pertama yang dipulangkan dari wilayah di Suriah yang dikontrol oleh kelompok ISIS.
Menteri Luar Negeri diminta oleh Pengadilan Tinggi untuk membantu repatriasi mereka.
Menurut pengadilan, mereka tiba di London pada Jumat dalam keadaan baik dan telah bertemu dengan anggota keluarga yang kemudian mengajak mereka sarapan pagi.
Mereka dibawa pulang ke Inggris atas permintaan kerabatnya, setelah mereka ditempatkan di bawah pengawasan dan perlindungan Pengadilan Tinggi.
Hakim mengatakan bahwa pemulangan itu adalah operasi yang kompleks dan sulit.
Hakim Keehan mengatakan anak-anak sekarang telah pergi ke rumah keluarga mereka di mana mereka menetap dan bahagia, meski dalam keadaan sulit.
Pemulangan mereka muncul setelah adanya tekanan dari pemerintah, dan desakan dari badan amal yang peduli dengan anak-anak Inggris yang selamat setelah kejatuhan ISIS, untuk memulangkan mereka kembali ke Inggris.
Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Dominic Raab mengatakan anak-anak yang "tidak bersalah" semestinya "tidak pernah mengalami kengerian perang".
Raab menambahkan: "Kami telah memfasilitasi kepulangan mereka ke rumah karena itu adalah hal yang benar untuk dilakukan.
"Sekarang mereka harus diberi privasi dan diberi dukungan untuk kembali ke kehidupan normal."
Nasib para petempur ISIS dan warga negara asing yang terjebak dalam konflik menjadi isu kunci dalam konflik Suriah, setelah kekalahan kelompok ekstremis Islam garis keras itu pada Maret 2019 lalu.
Sebelumnya, ISIS menguasai wilayah seluas 88.000 kilometer persegi, dari Suriah barat hingga Irak timur.
Inggris sejauh ini masih gamang untuk memulangkan warga negaranya dari wilayah konflik itu.
Negara lain seperti Prancis, Denmark, Norwegia dan Kazakhstan sudah memulangkan anak-anak yang orangtuanya terlibat dalam konflik Suriah ke negara masing-masing.
PBB menyebut negara-negara di seluruh dunia semestinya bertanggung-jawab atas warga negaranya masing-masing. Jika tidak, mereka akan diproses hukum di Suriah, sesuai dengan proses hukum standar internasional.
Save The Children mengatakan pemulangan anak-anak ini sebagai "kemenangan cinta kasih dalam menghadapi kekejaman." dan pemulangan ini akan memberi ruang bagi anak-anak ini untuk hidup dalam kehidupan yang bahagia.
Namun, Alison Griffin, ketua kampanye kemanusiaan di badan amal anak, mengatakan langkah lanjut tetap diperlukan.
Dia menambahkan: "Masih ada sebanyak 60 anak-anak Inggris yang terabaikan dalam kondisi yang mengerikan. Dan musim dingin yang keras di Suriah akan segera mulai."
"Semua sama polosnya dengan yang diselamatkan hari ini, dan ketakutan kita yang sebenarnya adalah bahwa mereka semua tidak akan bertahan hidup untuk melihat musim semi."
"Mereka semua harus dibawa pulang sebelum terlambat."
"kembali" - Google Berita
November 23, 2019 at 04:01PM
https://ift.tt/33b7If9
Konflik Suriah: Sekelompok anak yatim piatu asal Inggris kembali ke negara asalnya - BBC Indonesia
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Konflik Suriah: Sekelompok anak yatim piatu asal Inggris kembali ke negara asalnya - BBC Indonesia"
Post a Comment