Search

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar: Dari Desa Kembali ke Desa - Jawa Pos

JawaPos.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar tak mau muluk-muluk. Dia berpendapat bahwa apa yang dirintis Eko Putro Sandjojo, menteri PDTT sebelumnya, sudah cukup baik. Tinggal melanjutkan.

Halim juga memegang teguh arahan Presiden Joko Widodo bahwa tidak ada visi-misi menteri. Yang ada visi-misi presiden. ”Visi-misi presiden yang sekarang ya melanjutkan visi-misi periode sebelumnya. Karena presidennya sama,” ungkap Halim setelah menerima mandat sebagai menteri pada 23 Oktober.

Namun, pada periode ini Halim dititipi tugas besar. Yakni, mengatasi hambatan pertumbuhan alias stunting. Pemerintah bakal menyiapkan Rp 60 triliun dari APBN untuk melakukan upaya-upaya preventif stunting. Digabung dengan anggaran APBD di daerah-daerah. Halim akan berada dalam tim yang diketuai langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Eko pun menyebut secara khusus bahwa problem utama di desa-desa adalah kemiskinan. Kemiskinan itu mengakibatkan banyak hal. Mulai kurang gizi hingga kurangnya kebersihan. Pada keadaan tertentu, hal tersebut menuntun pada banyaknya kasus stunting.

Saat ini angka kemiskinan di Indonesia masih bercokol di 9,41 persen. Sementara itu, persentase stunting masih 27 persen. Pemerintah memiliki target menurunkannya hingga di bawah 20 persen.

Menurut Halim, dana yang begitu besar tidak akan efektif mengatasi stunting jika koordinasi antar kementerian dan lembaga tidak diatur dengan baik. Meski leading sector dalam upaya itu adalah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kemendes PDTT berperan penting karena stunting adalah problem di desa-desa miskin. ”Sudah disepakati bahwa seluruh kementerian dan lembaga akan bersinergi untuk kecepatan pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting,” jelasnya.

Halim mengatakan, dalam sinergi itu, Kemendes akan berperan menyediakan data dan pemetaan stunting di desa-desa. Data tersebut akan dipadukan dengan Kemenkes dan Kemendikbud, kemudian disampaikan kepada Kemendagri. ”Kita koordinasikan, ada berapa ribu desa? Kemudian, dipetakan mana skala prioritas percepatan penanggulangan kemiskinan dan penurunan jumlah stunting,” paparnya.

Upaya pengentasan pun dilakukan bersama-sama. Termasuk melibatkan pemerintahan daerah. Karena pemerintah daerah dilibatkan, Kemendagri menjadi pimpinan yang mengatur kerja sama itu. Selama ini memang diakui ada kendala komunikasi. ”Misalnya, beberapa daerah agak memiliki eksklusivitas. Padahal, ini kaitannya dengan upaya penyelesaian masalah strategis tingkat nasional,” katanya. Halim menambahkan, tim akan membangun model monitoring dan evaluasi. Dengan begitu, dalam kurun waktu enam bulan, sudah ada progres yang bisa dilaporkan kepada ketua tim, yakni Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Halim juga akan melanjutkan program-program yang telah dijalankan Eko. ”Yang terpenting adalah meningkatkan dan menguatkan yang sudah bagus serta mengupayakan untuk memperbaiki hal-hal yang kurang bagus,” ujarnya.

Di sisi lain, Eko Putro Sandjojo mengaku telah mengenal Abdul Halim Iskandar selama lebih dari 20 tahun. Menurut dia, Halim adalah sosok yang low profile, humble, santun, pekerja keras, dan tegas. Dia juga menyebut Halim sebagai sosok berintegritas dan sangat berpengalaman.

Yang terpenting, menurut Eko, Halim menikmati masa kecil di desa. Karena itu, mantan ketua DPRD Jatim tersebut bisa merasakan benar keadaan desa dan apa saja yang diperlukan desa. ”Saya yakin di bawah kepemimpinan beliau, pembangunan desa yang sudah dijalankan bersama-sama ini bisa berlanjut lebih baik,” ujarnya.

Let's block ads! (Why?)



"kembali" - Google Berita
November 04, 2019 at 12:09PM
https://ift.tt/2qkoU46

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar: Dari Desa Kembali ke Desa - Jawa Pos
"kembali" - Google Berita
https://ift.tt/2llnJPO

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar: Dari Desa Kembali ke Desa - Jawa Pos"

Post a Comment

Powered by Blogger.